H5, B1, T1 [Teknologi]

Posted in: Labels: - 0 comments
"Asyik ya, sekarang segalanya serba instan, untung teknologi sekarang berkembang pesat."

Betul sekali, semenjak teknologi terus berkembang, kehidupan manusia jauh menjadi lebih mudah, dengan perkembangan teknologi, yang jauh bisa menjadi dekat, yang lambat menjadi cepat, yang tidak mungkin menjadi mungkin. Teknologi itu sendiri tidak datang dengan sendirinya, teknologi bisa datang secara disengaja (penelitian) maupun tak disengaja (penemuan/pengalaman), sebagai contoh, mungkin penemuan pertama yang sangat berarti bagi manusia ialah Api, benda/elemen panas ini sudah ditemukan sejak berjuta-juta tahun yang lalu oleh nenek moyang kita, pengaruhnya? Bisa kita rasakan sekarang.

Perlu diingat, bagaimana teknologi telah mengubah kehidupan manusia, baik saat Revolusi Industri, Revolusi Teknologi, Space-Race (USA vs USSR), maupun saat masa Nuclear and Atomic Energy-Development. Karena berbagai penemuan tesebut, kehidupan manusia jauh berkembang pesat, manun sayangnya, penemuan tersebut turut serta membawa kehancuran bagi manusia.

Revolusi Industri
Pada masa revolusi industri (akhir abad ke-18), mesin uap mulai diperkenalkan di kehidupan manusia. Pengenalan mesin uap ini, otomatis menggemparkan dunia, setelah itu perubahan secara masal terjadi, manusia mulai menggunakan mesin produksi, baik di bidang tekstil, tranportasi, dan lain lain.

Namun, revolusi industri membawa pengaruh buruk bagi kehidupan manusia, buruh anak banyak ditemukan pada masa revolusi industri, walaupun sebelum masa revolusi industri telah berkembang. Anak - anak dipaksa bekerja dengan gaji yang kecil dan pendidikan yang minim. Beberapa jenis kekerasan juga terjadi di tambang batu bara dan industri tekstil. Kejadian ini terus terjadi hingga terbentuknya undang - undang pabrik Factory Acts di tahun 1833 dan 1844 yang melarang anak dibawah 9 tahun untuk bekerja, anak dilarang bekerja pada malam hari dan jam kerja 12 jam per hari untuk anak dibawah 18 tahun.

Tempat tinggal pada masa Revolusi Industri beraneka ragam dari kondisi rumah yang sangat baik dan pemilik yang makmur hingga perumahan sempit di daerah perkumuhan. Rumah kumuh ini menggunakan toilet bersama serta keadaan lingkungan yang kurang bersih. Berbagai macam penyakit juga kerap terjadi seperti wabah kolera dan cacar air.


Nuclear and Atomic Energy Development
Tanpa perlu diingatkan, banyak kejadian mengerikan yang terjadi berhubungan dengan pengembangan nuklir, yang terkenal ialah peledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa hiroshima-nagasaki terjadi pada tanggal 6 dan 9 Agutus 1945, peristiwa ini mengakibatkan kepedihan mendalam bagi Jepang, bagaimana tidak? hampir 240000 orang tewas dalam kejadian ini, belum lagi mereka yang menjadi korban penyakit yang disebabkan oleh radiasi (kanker, leukimia, dan lain lain).

Peristiwa yang tak kalah hebatnya, ialah Bencana Chernobyl di Ukraina (ex Uni Soviet/USSR). Dalam kejadian ini, sekitar 700000 orang menjadi korban, baik mereka yang tewas maupun luka-luka/terserang radiasi. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 26 April 1986 ini, merupakan kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah manusia, hingga saat ini, sisa bekas ledakan masih bisa dilihat di Ukraina.

Dari beberapa peristiwa di atas, sudah sangatlah jelas, bahwa teknologi juga bisa membawa kehancuran bagi umat manusia, sudah selayaknya kita selaku manusia yang memiliki akal dan pikiran, berusaha untuk menghindari kerusakan karena teknologi, sebagai pengguna teknologi, kita tentu harus bijak menggunakannya.

"Teknologi ibarat api, dimana membawa manfaat bagi kita. Namun, bila tidak berhati-hati, api tersebut akan membakar kita"




Sekian.

H4, B1, T1 [Kejujuran, Kebohongan, dan Akibatnya]

Posted in: Labels: - 0 comments
"Hari ini, kecurangan dan penipuan sudah semakin banyak terjadi dalam kehidupan sebagian orang. Sangat jarang kita temukan orang jujur lagi dipercaya dalam menunaikan amanah serta yang jauh dari sifat curang dan penipu."

Kejujuran, betul, kejujuran ialah sesuatu yang sulit kita cari sekarang ini, bahkan bila dinilaikan, kejujuran jauh lebih mahal dibanding benda termahal apapun di dunia ini. Sebagai refleksi saja, pernahkah anda pernahkah anda dibohongi seseorang? atau pernahkah anda membohongi seseorang? atau bahkan pernahkah anda membohongi diri sendiri? Tentunya sifat tidak terpuji ini bisa membawa banyak masalah di kehidupan, tak hanya itu, dengan ketidakjujuran pula kita bisa merasa tidak aman lagi untuk hidup di dunia.

Dalam ajaran agama sekalipun, kejujurun ialah hal yang sangat penting, bahkan bila seseorang melakukan tindakan ketidakjujuran, Tuhan tidak akan segan-segan untuk memberi dosa/azab bagi umatnya yang melakukannya.

“Wajib atas kalian untuk jujur, sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing kalian menuju ke kebajikan, dan kebajikan akan membimbing menuju surga, dan tidaklah seorang laki-laki itu jujur dan berusaha untuk jujur maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai siddiiq. Hati-hati kalian dari bohong karena sesungguhnya bohong itu membimbing menuju kefajiran dan kefajiran membimbing menuju ke neraka, dan tidaklah seseorang itu berbohong dan berusaha untuk berbohong maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pembohong.”
- [HR. Muslim 105-(2607), At Tirmidzi 2099, Ibnu Majah 3981, Malik 3627, Ahmad 3710, Ibnu Hibban 509, Al Baihaqi 21338, dan lain-lain, Maktabah Asy Syamilah]

"Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu."
-
[Poin 5, 6, 7, 8 dalam Dekalog]

"Membunuh, mencuri, berzinah, berbohong, kata-kata kasar, kata-kata memfitnah, omong kosong, keserakahan, itikad jahat, pandangan salah. Inilah sepuluh hal yang membawa kemerosotan."
- [Dasa Akusalakammapatha]

Berdasarkan keterangan di atas, sangatlah jelas, bahwa dalam agama manapu, kejujuran merupakan hal dasar yang bisa membawa kedamaian dalam kehidupan manusia, namu sebaliknya, kebohongan akan membawa kemerosotan dan azab Tuhan. Kemerosotan itu sendiri sudah bisa dirasakan oleh kita, lihat saja pelajar-pelajar sekarang ini, menurut catatan akademis bisa saja para pelajar memiliki nilai bagus (berarti memiliki kepintaran), tetapi apakah seperti itu juga dalam hal kejujuran? Dalam hal lain, seperti saat ujian, banyak tindakan yang mencerminkan ketidakjujuran oleh para pelajar, tentunya suatu saat hal ini akan berpengaruh pada kualitas para pelajar tersebut, kita tunggu saja.

Yang perlu dipikirkan oleh kita selaku manusia adalah, apa yang harus kita lakukan pada saat kejujuran merupakan hal yang sulit didapat di dunia ini? Ataukah kita akan ikut terjerumus dalam tindakan ketidakjujuran (bohong, fitnah, tipu muslihat, dan lain lain)? Tentu tidak! Yang bisa dan harus kita lakukan salah satunya ialah, dengan tetap berusaha semaksimal mungkin menjauhkan diri dari perbuatan yang merefleksikan ketidakjujuran dan berusaha untuk selalu jujur dalam berbagai hal dalam kehidupan, entah itu saat masa belajar (ujian, tugas, dan lain lain), masa bekerja (melakukan pekerjaan, memegang amanah, dan lain lain), atau bahkan saat masa tua nanti.


"Kejujuran kadang sulit untuk dilakukan, namun, lebih sulit lagi bila nanti kita diminta pertanggungjawaban perihal ketidakjujuran kita."




Sekian.

H3, B1, T1 [Membaca]

Posted in: Labels: - 0 comments
"Membaca ialah sumber utama sebuah ilmu, tapi entah mengapa orang-orang sulit untuk membaca."

Sejak kita duduk di bangku sekolah dasar, kita sudah mulai diperkenalkan dengan suatu kegiatan yang disebut membaca. Apa itu membaca? Membaca ialah suatu proses perapalan deretan huruf maupun angka sehingga menjadi suatu suara vokal atau non-vokal yang bisa didengar dan dimengerti orang lain (dalam proses selanjutnya membaca tidaklah harus secara vokal/terucap).

Tidak bisa dipungkiri, bahwa membaca adalah hal sederhana namun membawa perubahan besar di kehidupan kita, bayangkan saja bila kita tidak bisa membaca, tentu kita tidak akan bisa memahami keadaan dunia ini. Untuk bisa membaca, seseorang membutuhkan usaha-usaha yang harus dilalui, yaitui tahap peniruan bunyi, tahapan ini mirip dengan tahapan saat seseorang belajar bicara. Awalnya, seseorang akan dibimbing oleh orang lain untuk mengucapkan nama suatu benda dengan cara berulang-ulang. Proses pengulangan ini sangatlah penting, karena dengan mengucapkan sesuatu secara berulang-ulang, sesorang bisa mengingatnya dengan lebih baik.

Setelah seseorang berhasil mengucapkan nama suatu benda, akan timbul rasa penasaran, rasa penasaran inilah yang merupakan cikal bakal kemampuan membaca. Saat rasa penasaran tersebut muncul, seseorang akan berusaha mencari tahu bagaimana bunyi nama benda yang sudah dia kuasai dituliskan, tentu saja dengan dibantu oleh orang lain, maka dia akan menemukan deretan huruf yang merupakan penulisan nama benda tersebut. Pada akhirnya, seseorang akan berhasil mengetahui nama benda tersebut, cara pengucapan, dan bagaimana bunyi tersebut bila dituliskan dengan huruf, secara tidak langsung, dia sudah memulai apa yang disebut dengan proses membaca.

"Bila membaca bukanlah hal penting, Tuhan tidak akan memerintahkan manusia membaca untuk pertama kali."




Sekian.

H2, B1, T1 [Perguruan Tinggi]

Posted in: Labels: - 0 comments
"Semoga saya diterima, Aamiin."

Itulah kata-kata yang sering saya dengar akhir-akhir ini, sebuah harapan dari para pelajar. Harapan tersebut bukanlah sekedar harapan, tapi juga diiringi oleh usaha-usaha, mulai dari belajar mandiri, mengikuti bimbel, maupun belajar dari kehidupan sehari-hari.

Usaha-usaha tersebut adalah dalam rangka mengejar suatu keinginan, keinginan yang selayaknya dimiliki oleh pelajar, keinginan untuk meneruskan pendidikan di Perguruan Tinggi. Berbagai ujian dari berbagai perguruan tinggi diikuti oleh mereka, entah itu SIMAK-UI, UM-UGM, SMUP-UNPAD, SNMPTN, dan lain lain.

Mereka (para pelajar), begitu semangat untuk mengikuti berbagai ujian, mereka ibarat berebut jatah untuk bangku perkuliahan. Akuntansi, Ilmu Komunikasi, Kedokteran, Teknik Industri, Teknik Sipil, Hukum, Kriminologi, dan banyak lagi jurusan yang mereka kejar, demi masa depan yang cerah dan menjanjikan.

Mungkin mereka bisa dibilang sebagai individu terpilih, bila nantinya mereka sukses merebut bangku perkuliahan yang diinginkan, mereka juga kelak akan menjadi individu yang berjuang di bangku perkuliahan. Namun, sebagian dari mereka masih belum memahami apa yang sebenarnya dituju dalam perkuliahan, mereka tidak memahami karena sebagian dari mereka ada yang terpaksa, dipaksa, atau belum mengerti.

"Bila hatimu berkata, ikutilah. Bila hatimu diam, ikutilah petunujuk dari orang yang kau percaya. Bila hatimu bisu, memohonlah pada Tuhan agar hatimu bisa berbicara ."



Sekian.

H1, B1, T1 [Ujian Nasional]

Posted in: Labels: - 1 comments
"Ya, ini tulisan pertama, semoga menjadi awal yang baik."

Tulisan ini ada setelah berakhirnya Ujian Nasional SMA Tahun 2010, UN tersebut telah berhasil saya lewati dengan jujur. Saat hari-hari ujian, saya sempat tahu tentang "gerakan anti nyontek" yang dprakarsai oleh beberapa orang yang (saya kira) mempunyai niat baik.

Niat mereka ialah untuk menjadi titik putih di antara kertas hitam. Ya, mereka dengan niat baiknya mencoba jujur saat mengerjakan ujian, walaupun teman-teman mereka yang busuk mengerjakan ujian tersebut dengan cara sebusuk-busuknya.

Saya sendiri setuju dengan aksi tersebut, hasil yang saya dapatkan selama ujian (disamping saya mengetahui 6 rahasia negara, yaitu 6 soal UN) ialah saya melihat benih-benih penerus kehidupan bangsa yang entah mengapa tercemari sebelum bisa menjadi tunas. Namun, meskipun begitu, saya juga menyaksikan bagaimana masih ada benih-benih penerus kehidupan bangsa yang (dengan keyakinan mereka) membantai soal-soal UN tersebut tanpa menghiraukan pengaruh sekitar (dengan kata lain, mereka melaksanakan UN dengan jujur).

Dengan berakhirnya Ujian Nasional, saya berharap bahwa kegiatan tersebut akan menjadi lebih baik ke depanya, baik dalam pelaksanaan, peserta, dan pengawasan. Selain itu, semoga para pelajar tetap memiliki semangat belajar sebagaimana yang mereka miliki saat hari-hari Ujian Nasional. Mengutip kata-kata yang pernah saya baca,

"Belajar yang sebenarnya ialah belajar memahami keadaan sekitar untuk perubahan sikap yang lebih baik."


Sekian.

Copyright © 2010 Larhuman's All rights reserved. Powered by Blogger .

Design by Larhuman. Blogger Template by Larhuman | LE-Center.